Pengembangan Kampung Wisata Edukasi dengan Penerapan Teknologi dan Pemberdayaan Masyarakat (Studi Kasus:kampoeng songo Surabaya)

Abstract

Pengembangan Internet of Things (IOT) pada kegiatan urban farming teknik hidroponik merupakan salah satu fokus utama peningkatan teknologi masyarakat setiap tahun. Salah satu kampung yang bisa dijadikan rujukan untuk menerapkan teknologi ini adalahkampoeng songo. Kampoeng Songo merupakan kampung yang menerapkan konsep urban farming yang mana mengubah lahan sempit menjadi lahan produktif. Permasalahan yang dihadapi adalah kurangnya kualitas tanaman hidroponik yang rusak akibat suhu ruangan green house yang kurang sejuk. Adapun tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah bagaimana cara memonitor suhu air, nutrisi air, volume air, dan kelembapan udara berbasis IOT sehingga hasil panen dari sayuran bisa jauh lebih baik, sayuran lebih segar dan bebas pestisida. Konsep urban farming diterapkan dengan mengembangkan teknologi otomatis hidroponik pada jenis sayuran tomat, cabai, bayam dan seledri. Fokus kedua yaitu Pemberdayaan Masyarakat melalui Pemasaran Produk Tanaman Hidroponik di Kampoeng Songo. Kegiatan pengabdian menawarkan solusi berupa konsep blue print kampung wisata edukasi dengan cara mengidentifikasi dan mengklasterisasi produk unggulan hidroponik, sehingga menjadi objek wisata unggulan. Konsep kampung wisata edukasi terdapat toko souvenir yang menjual berbagai macam merchandise asli yang dibuat dari daur ulang bekas. Hasil dari kegiatan pengabdian adalah penerapan teknologi IOT di sektor pertanian melalui aplikasi sehingga hasil panen sayur bisa menjadi jauh lebih baik, sayurannya segar dan bebas pestisida dan juga masyarakat bisa lebih aktif dengan adanya kegiatan pemasaran produk hidroponik baik pemasaran melalui online merchant maupun on the spot pada tempat kampung wisata