Pendekatan Metode Forward Chaining Pada Penentuan Menu Makanan Sehat Pasien Paru Obstruktif Kronis
Main Article Content
Abstract
Penyakit kronis biasanya disebabkan akibat pola hidup yang kurang sehat, seperti merokok, makan makanan berlemak, makanan cepat saji, cara diet yang tidak tepat, serta kurang berolahraga. Salah satu dari tiga penyakit yang menyebabkan kematian terbesar di dunia adalah penyakit paru-paru kronis yang dikatakan tidak dapat disembuhkan. Penyakit ini menjadi masalah bagi sistem kesehatan dunia. Penyakit PPOK muncul dengan ditandai gejala pernapasan jangka panjang dan keterbatasan aliran udara yang tidak dapat pulih dengan baik dan biasanya dapat menjadi lebih parah. Merokok adalah penyebab utama penyakit tersebut. Petugas gizi di Rumah Sakit Umum Kesrem Lhokseumawe saat ini menghadapi kesulitan dalam menyusun menu makanan pasien karena mereka masih menggunakan metode manual, meskipun mereka telah membaca buku pedoman pelayanan gizi rumah sakit. Akibatnya, menentukan menu makanan yang akan diberikan kepada pasien menjadi sulit dan memakan waktu. Oleh karena itu, diperlukan adanya sistem pengambilan keputusan makanan pada pasien PPOK berbasis web yang menggunakan sistem pakar dengan menggunakan pendekatan forward chaining. Metode ini digunakan untuk memberikan rekomendasi untuk penentuan makanan bergizi. Ketika menerapkan metode ini dalam memberikan rekomendasi penentuan makanan bergizi, diperoleh hasil yang memuaskan setelah 20 kali pengujian, dan akurasinya mencapai 100% sesuai kriteria pasien. Penerapan metode forward chaining, diharapkan petugas gizi dapat lebih mudah menyusun menu makanan yang sehat.
Downloads
Article Details
References
C. F. Vogelmeier et al., “Global strategy for the diagnosis, management, and prevention of chronic obstructive lung disease 2017 report,” Am. J. Respir. Crit. Care Med., vol. 195, no. 5, pp. 557–582, 2017, doi: 10.1164/rccm.201701-0218PP.
GLOBAL lNlTlATlVE FOR CHRONlC OBSTRUCTlVE LUNG DlSEASE, “Global Strategy For The Diagnosis, Management, and Prevention of Chronic Obstructive Pulmonary Desease,” 2023. doi: 10.2147/copd.2006.1.3.261.
World Health Organization, “Chronic obstructive pulmonary disease (COPD),” 2023. [Online]. Available: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/chronic-obstructive-pulmonary-disease-(copd).
S. M. H. Chan, S. Selemidis, S. Bozinovski, and R. Vlahos, “Pathobiological mechanisms underlying metabolic syndrome (MetS)in chronic obstructive pulmonary disease (COPD): clinical significance and therapeutic strategies,” Pharmacol. Ther., vol. 198, pp. 160–188, 2019, doi: 10.1016/j.pharmthera.2019.02.013.
S. P. Bhatt et al., “lmaging advances in chronic obstructive pulmonary disease insights from the genetic epidemiology of chronic obstructive pulmonary disease (COPDGene) study,” Am. J. Respir. Crit. Care Med., vol. 199, no. 3, pp. 286–301, 2019, doi: 10.1164/rccm.201807-1351SO.
A. Azis, H. Hermawan, Tarwoto, and M. R. Maulana, “Metode Forward Chaining Pada Sistem Pakar Skrining Vaksinasi Covid-19,” J. Tek. lnform. dan Sist. lnf., vol. 10, no. 1, pp. 972–984, 2023.
B. Basiroh and S. W. Kareem, “Analysis of Expert System for Early Diagnosis of Disorders During Pregnancy Using the Forward Chaining Method,” lnt. J. Artif. lntell. Res., vol. 5, no. 1, pp. 44–52, 2021, doi: 10.29099/ijair.v5i1.203.
Gustinaldi, “APLlKASl SlSTEM PAKAR DlAGNOSA PENYAKlT PARU-PARU DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAlNlNG Dl RSUD TELUK KUANTAN,” J. Perencanaan, Sains, Teknol. dan Komput., vol. 2, no. 1, pp. 58–66, 2019.
F. Fitriany, “lMPLEMENTASl SlSTEM PAKAR FORWARD CHAlNlNG UNTUK DlAgnosis Penyakit Paru-paru Dl RSU MAYJEN H.A THALlB KABUPATEN KERlNCl,” J. llm. Rekayasa dan Manaj. Sist. lnf., vol. 8, no. 1, p. 55, 2022, doi: 10.24014/rmsi.v8i1.16243.
A. Neptiani and G. Soepriyono, “Diagnosa Penyakit Paru-Paru dengan Metode Forward Chaining dan Certainty Factor Berbasis Web Web-based Lung Disease Diagnosis using Forward Chaining and Certainty Factor Method,” Techno.Com, vol. 21, no. 4, pp. 816–828, 2022.
B. Cahyadi, “Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Paru-Paru Menggunakan Metode Certainty Factor Dengan Mesin lnferensi Forward Chaining Berbasis Android,” JATl(Jurnal Mhs. Tek. lnform., vol. 2, no. 1, pp. 305–312, 2018, [Online]. Available: https://ejournal.itn.ac.id/index.php/jati/article/download/451/430%0Ahttps://ejournal.itn.ac.id/index.php/jati/article/view/1252.
P. wangi Pandan, A. M. Al Munawir, and S. B. Saiful Bukhori, “Design of an Android-Based Lung Disease Screening Expert System and Patient Early Warning Using the Forward Chaining Method At Waluyo Jati, Kraksaan Hospital,” Med. Technol. Public Heal. J., vol. 6, no. 2, pp. 157–168, 2022, doi: 10.33086/mtphj.v6i2.3487.
T. Limbong, A. Rikki, U. Katolik, S. Thomas, and U. l. Medan, “lMPLEMENTATlON OF FORWARD lNFERENCE REASONlNG lMPLEMENTlNG THE DEMPSTER-SHAFER METHOD FOR,” vol. 9, no. 2, 2021.
R. Pangestu, Aditya Sugih Tanamal, “Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Berbasis Mobile Untuk Mendiagnosis Penyakit Kulit Pada Kucing Persia,” TEKNlKA, vol. 9, no. 2, pp. 1–23, 2020, doi: 10.34148/teknika.v9i2.279.
A. M. R. Prihcayadi and R. Pradana, “Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Sistem Pernapasan Menggunakan Metode Forward Chaining Di Rumah Sakit Expert System To Diagnose Respiratory System Diseases Using Forward Chaining Method At Bhayangkara,” in Seminar Nasional Mahasiswa Fakultas Teknologi lnformasi, 2023, vol. 2, no. 2, pp. 463–472.
R. R. Al Hakim, G. E. Setyowisnu, and A. Pangestu, “An Expert System Dataset for Checking the Potential for Administering a Covid-19 Vaccine in lndonesia: Forward-Chaining lnference Machine Approach,” J. Glob. Eng. Res. Sci., vol. 1, no. 1, pp. 1–4, 2022, doi: 10.56904/jgers.v1i1.3.
Z. Hakim, L. Sujai, N. N. Wardah, E. N. Susanti, and R. Robby, “lmplementasi Algoritma Forward Chaining Untuk Sistem Pakar Diagnosis Hama Tanaman Kacang Kedelai Pada Dinas Pertanian Pandeglang Provinsi Banten,” JUTlS (Jurnal Teknol. dan Sist. lnformasi), vol. 8, no. 1, pp. 68–78, 2020.
R. R. Wijayanti and A. Abdurrasyid, “Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Motor Honda Matic Menggunakan Metode Forward Chaining,” JlKA (Jurnal lnform., vol. 6, no. 2, p. 127, 2022, doi: 10.31000/jika.v6i2.6165.