Optimalisasi Penempatan PMU untuk Mendukung Implementasi Smart Grid Sumatera

Main Article Content

Diah Fitri Fida Kusuma

Abstract

Sistem interkoneksi Sumatera 275 kV adalah sistem interkoneksi terbesar kedua di Indonesia setelah sistem Jawa Bali 500 kV. Proyeksi pertumbuhan beban di sistem Sumatera mencapai 7,1% di tahun 2022 bersamaan dengan penambahan kapasitas pembangkit sampai dengan tahun 2030 sebesar 9,3 GW yang mana 5,2 GW  atau 53,7% adalah pembangkit EBT.  Diperlukan sistem jaringan cerdas (smart grid) untuk menjamin kontinyuitas sistem tenaga listrik. Phasor Measurement Unit (PMU) mampu mengukur fasor tegangan pada bus serta aliran arus sepanjang saluran yang datang ke bus secara realtime.  Perancangan penempatan PMU bertujuan untuk menemukan jumlah minimum dan lokasi PMU yang optimal agar sistem dapat diamati secara keseluruhan. Dalam tulisan ini akan dibahas bagaimana menempatkan PMU secara optimal menggunakan metode optimasi Binary Partcile Swarm Optimization (BPSO), depth first dan simulated annealing. Selain itu perhitungan System Obervability Redundancy Index (SORI) dan Optimal Redundancy Criterion (ORC) juga dituliskan guna memberikan penilaian tentang observabilitas penempatan PMU. Hasil yang diperoleh diharapkan dapat membantu memberikan solusi untuk efisiensi investasi penerapan sistem smart grid di Sumatera.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Kusuma, D. F. F. (2023). Optimalisasi Penempatan PMU untuk Mendukung Implementasi Smart Grid Sumatera. PETIR, 16(2), 163–172. https://doi.org/10.33322/petir.v16i2.2034
Section
Articles